Fakta Warga – Banjir besar melanda sejumlah daerah di Provinsi Bali pada Rabu (10/9/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyebut banjir kali ini sebagai yang terparah dalam satu dekade terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, mengatakan hujan deras yang tak kunjung reda sejak Selasa (9/9) memicu luapan sungai di berbagai wilayah. Akibatnya, sedikitnya dua orang meninggal dunia dan lebih dari 200 warga harus dievakuasi.
“Jadi ada yang memang ditemukan korban, dua orang meninggal,” ungkap Gubernur Bali Wayan Koster, Rabu siang. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kedua korban merupakan warga Kabupaten Jembrana.
Baca Juga: Prabowo Reshuffle Kabinet, Sejumlah Menteri Diganti dan Kementerian Baru Lahir
BNPB mencatat banjir terjadi di lima wilayah administrasi, yakni Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Kota Denpasar. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bali, I Wayan Juni Antara, mengatakan proses evakuasi masih berlangsung hingga pukul 12.00 WITA sejak dimulai pukul 05.00 WITA.
Hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang terjadi sejak Selasa (9/9) pagi, sebagaimana dilaporkan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, menyebabkan aliran sungai-sungai meluap. Salah satunya Tukad Badung di sekitar Pasar Badung, Denpasar.
Banjir juga menutup sejumlah akses jalan utama sehingga banyak jalur transportasi terputus dan tak bisa dilalui kendaraan. Hingga kini, tim gabungan terus melakukan evakuasi dan pemantauan situasi di lapangan.