Fakta Warga, – Konflik terbuka antara Iran dan Israel memasuki fase berbahaya setelah serangkaian serangan udara saling membalas dalam beberapa hari terakhir. Krisis ini di picu serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran pada Jumat (13/6), yang menurut Kementerian Kesehatan Iran menewaskan lebih dari 220 orang. Sebaliknya, Israel melaporkan 24 warganya tewas dalam serangan balasan Iran.
Operasi Militer dan Dampak Kemanusiaan Iran dan Israel
Israel melancarkan Operasi “Rising Lion” dengan menyasar jantung program nuklir Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium di Natanz. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan serangan ini di perlukan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Sebaliknya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menjanjikan “hukuman berat” bagi Israel.
Beberapa jam kemudian, Iran membalas dengan Operasi “True Promise 3”, meluncurkan sekitar 100 rudal balistik ke target militer Israel. Meski sebagian di hadang sistem Iron Dome, serangan ini masih menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di beberapa kota, termasuk Bat Yam.
Di Teheran, situasi semakin mencekam saat serangan Israel menghantam permukiman sipil. Sebuah studio televisi pemerintah Iran bahkan terkena serangan, menewaskan tiga staf dan memaksa presenter melarikan diri di tengah siaran langsung.
Ancaman Intervensi AS dan Diplomasi yang Gagal
Presiden AS Donald Trump di laporkan mempertimbangkan bergabung dengan. Israel untuk menyerang instalasi nuklir Iran. Setelah berbicara dengan Netanyahu, Trump menyatakan tidak menginginkan gencatan senjata, melainkan. “Akhir yang nyata” – yang di tafsirkan sebagai penyerahan tanpa syarat Iran.
Pernyataan ini di balas Khamenei dengan peringatan tentang “kerusakan tak terperbaiki” jika AS ikut campur. Ketegangan semakin memanas setelah pembicaraan nuklir AS-Iran yang di jadwalkan Minggu (15/6) di batalkan menyusul eskalasi kekerasan.
Akar Konflik dan Prospek Kedepan
Konflik ini berawal dari kebuntuan diplomasi nuklir. Laporan terbaru IAEA menyebut Iran telah memperkaya uranium hingga. 60% – mendekati tingkat senjata – dan di duga menyimpan bahan nuklir tanpa pelaporan. Israel mengklaim Iran bisa memproduksi bom nuklir dalam hitungan hari, meski Teheran bersikeras programnya untuk tujuan damai.
Analis militer memperkirakan konflik akan terus bereskalasi, terutama setelah Israel mengklaim “keunggulan udara” atas. Teheran dan menghancurkan sepertiga peluncur rudal Iran. Sementara itu, masyarakat internasional khawatir pertukaran serangan ini bisa memicu perang regional yang lebih luas.
Perkembangan terkini konflik dapat dipantau melalui kanal resmi pemerintah masing-masing negara dan organisasi internasional.
Iran Luncurkan Rudal Sejjil ke Israel, IRGC: Gerbang Neraka Telah Terbuka




