Fakta Warga, Jakarta – menghadapi persoalan serius terkait penurunan permukaan tanah yang mencapai 17 cm per tahun. Jika tidak ada upaya penanggulangan yang efektif, World Economic Forum (WEF) memprediksi ibu kota Indonesia ini berpotensi tenggelam pada 2050.
Penyebab Penurunan Tanah di Jakarta
Beberapa faktor penyebabnya meliputi:
- Eksploitasi air tanah yang tidak terkendali
- Pembangunan masif tanpa kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang memadai
- Abrasi pantai dan kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim
Mangrove sebagai Solusi
Salah satu upaya mitigasi adalah penanaman mangrove di pesisir pantai. Beberapa penelitian universitas telah membuktikan bahwa mangrove efektif mencegah abrasi dan melindungi ekosistem pesisir.
baca juga: 700 Dosen CPNS Mundur, PKB Desak Menpan-RB Evaluasi Sistem Rekrutmen ASN
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa mangrove terbukti mengurangi dampak abrasi. Hal ini di buktikan saat banjir rob yang di prediksi BMKG terjadi pada Lebaran Idul Fitri 2025 berhasil di antisipasi berkat persiapan sejak di ni, termasuk pemasangan pompa dan peninggian tanggul.
“Ketika Lebaran Idul Fitri, di perkirakan akan ada banjir rob. Karena kita persiapkan sejak awal, alhamdulillah Jakarta tidak terdampak. Bukan karena rob tidak ada, tapi karena kita menanganinya lebih dini,” ujar Pramono dalam acara penanaman mangrove di Kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara (20/4).
Kolaborasi Penanaman 7.500 Mangrove
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Megawati Soekarnoputri (Dewan Pengarah BRIN) dan di ikuti oleh alumni SMA 1 Jakarta. Sebanyak 7.500 bibit mangrove di tanam di lahan seluas 44,7 hektare.
“Bu Mega sangat perhatian terhadap pelestarian mangrove, baik di Bali, Surabaya, maupun Jakarta,” tambah Pramono.
Dukungan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, turut memperkuat upaya pelestarian lingkungan. Cole Haan Indonesia, misalnya, terlibat dalam penanaman mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk (22/4).
Langkah ke Depan
Pemerintah terus mendorong pengendalian penggunaan air tanah, pembangunan berkelanjutan, dan rehabilitasi pesisir untuk mencegah Jakarta dari ancaman tenggelam.




