FAKTA WARGA COM – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memastikan seluruh tanaman ladang ganja yang di temukan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah di musnahkan.
Ia juga menginstruksikan agar lokasi tersebut di periksa kembali guna memastikan tidak ada pertumbuhan baru.
“Semua tanaman ganja sudah di cabut dan di jadikan barang bukti. Saya meminta agar lokasi-lokasi yang pernah di temukan tanaman tersebut di periksa ulang. Karena tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan, ada kekhawatiran jika pencabutannya tidak benar, bisa tumbuh kembali,” ujar Raja Juli kepada wartawan di Bogor, Sabtu (22/3/2025).
Ia juga menegaskan bahwa foto yang beredar terkait penemuan ganja tersebut merupakan kejadian lama yang terjadi pada September 2024. Foto tersebut di ambil oleh pihak TNBTS yang bekerja sama dengan kepolisian dalam upaya menemukan ladang ganja di kawasan tersebut.
“Awalnya ada pelaku yang tertangkap, lalu di lakukan pencarian ladang ganjanya. Pihak kehutanan yang menerbangkan drone untuk mendeteksi lokasinya,” jelas Raja Juli.
Sementara itu, Pengadilan Negeri (PN) Lumajang telah menggelar sidang terkait kasus ini dengan agenda pembuktian. Jaksa menghadirkan tiga saksi dari TNBTS, yaitu Yunus selaku Kepala Resor Senduro, Untung sebagai Polisi Hutan, dan Edwy dari staf Balai Besar TNBTS.
Kepala Bidang Wilayah II TNBTS, Decky Hendra, mengungkapkan bahwa melalui pemantauan drone, pihaknya menemukan 59 titik ladang ganja yang tersebar di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Lumajang.
“Dengan bantuan drone, kami menemukan 59 titik ladang ganja di kawasan TNBTS,” ungkap Decky.
Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau kawasan tersebut guna mencegah munculnya kembali ladang ganja serta memastikan wilayah konservasi tetap terjaga.
