Fakta Warga – Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Bali sejak Selasa (8/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) disebut sebagai yang terparah dalam satu dekade terakhir. Kepala BPBD Bali, Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menyebut ada beberapa faktor yang memicu banjir kali ini.
“Intensitas hujan sangat tinggi sejak kemarin, saluran air dan sungai meluap karena tidak mampu menampung volume air. Selain itu ada persoalan sampah dan dampak masifnya pembangunan,” ungkap Gede Agung di Denpasar. Ia menegaskan masalah pembangunan ikut mengganggu kapasitas saluran dan aliran sungai. “Infrastruktur jaringan saluran air harus bagus. Dampak pembangunan ini juga mengganggu aliran-aliran sungai,” tambahnya.
Gubernur Bali Wayan Koster menyinggung upaya penanganan banjir di Pasar Kumbasari, termasuk pembersihan sampah. Namun ia menolak menyebut sampah sebagai satu-satunya penyebab. “Curah hujan yang tidak berhenti sejak kemarin adalah pemicu utama,” ujarnya.
Baca Juga: Bali Diterjang Banjir Terparah, Ini Wilayah yang Terdampak
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar turut mengungkap penyebab cuaca ekstrem yang melanda Bali. Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, menyebut aktifnya gelombang ekuatorial Rossby memicu pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat.
“Aktifnya gelombang ekuatorial Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat,” ujarnya kepada Antara. Kondisi ini juga didukung kelembapan udara tinggi dari lapisan permukaan hingga 500 milibar (mb).
Gelombang ekuatorial Rossby adalah gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator. Ketika aktif, gelombang ini meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah yang dilewati. BBMKG memperkirakan fenomena ini akan berlangsung hingga Rabu (10/9) dan tren curah hujan mulai menurun pada Kamis (11/9).
Pihaknya juga menyebut kondisi musim di Bali saat ini memasuki peralihan dari kemarau ke musim hujan sehingga intensitas cuaca ekstrem lebih tinggi.