Faktawarga.com – Kesadaran terhadap krisis iklim yang berpotensi memicu kelangkaan pangan global, mendorong Jaringan Gusdurian untuk melahirkan kader-kader peduli lingkungan lewat program “Sekolah Jagat”.
Kegiatan ini di gelar secara serentak di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya di adakan di Pontianak pada 2–4 Mei 2025 bertempat di PSE Keuskupan Pontianak.
Program ini melibatkan peserta dari berbagai latar lintas iman yang berasal dari sejumlah daerah di Kalimantan Barat. eperti Pontianak, Sanggau, Sekadau, Ketapang, Kapuas Hulu, dan Sambas.
Selama tiga hari, peserta di bekali dengan nilai-nilai penting mengenai pelestarian lingkungan, penguatan pangan lokal dan keseimbangan iklim.
Kegiatan tidak hanya berupa diskusi dan materi di dalam ruangan, tapi juga di arahkan pada pembentukan karakter yang peduli terhadap keberlanjutan ekosistem.
Baca Juga: Adi Sutarwijono Patuh Terima Pembebastugasan sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya
Para peserta didorong untuk menyebarkan kesadaran ini melalui aksi konkret, seperti kampanye media sosial, seminar, diskusi komunitas, penanaman pohon, hingga pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
“Kesadaran menjaga lingkungan harus dimulai dari diri sendiri. Di Sekolah Jagat kami dilatih untuk memahami nilai itu dari sudut pandang agama masing-masing, lalu menyebarkannya lewat aksi nyata di komunitas kami,” ujar Lia, salah satu peserta kegiatan.
Seknas Gusdurian menghadirkan tiga fasilitator dari Yogyakarta, termasuk Aulia Abdurrahman. Program ini akan berlanjut secara daring dengan menghadirkan tokoh nasional seperti Alissa Wahid sebagai narasumber.
Lebih dari sekadar pelatihan, Sekolah Jagat menjadi ruang awal untuk membangun jaringan kolaborasi dalam menjaga keberlanjutan bumi. karena isu ekologi adalah tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari langkah-langkah kecil di tingkat individu maupun komunitas.




