FAKTA WARGA COM – Wakil Gubernur (WAGUB) Kalimantan Barat (KALBAR), Krisantus Kurniawan. Kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait kebijakan penggunaan barcode. Dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Ia secara tegas meminta masyarakat untuk menolak sistem tersebut. Dengan alasan bahwa kebijakan ini lebih menguntungkan pihak-pihak tertentu di bandingkan masyarakat umum.
“Saya tegaskan, saya tidak ingin ada barcode untuk pembelian pertalite. Tidak ada barcode-barcode lagi di Kalbar! Masuk saja isi minyak di SPBU. Tidak ada faedahnya itu barcode-barcode,” ujar Krisantus dalam acara buka puasa bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada 6 Maret 2025.
Menanggapi hal tersebut, Krisantus kembali menyerukan perlawanan terhadap kebijakan ini.
“Seharusnya masyarakat ikuti kata-kata dan himbauan saya. Kompak tidak mau pakai barcode. Masuk saja, terobos!” ujarnya saat di konfirmasi melalui WhatsApp pada Minggu, 6 April 2025.
Baca Juga: Janji Wagub Kalbar Tolak Barcode di SPBU Dipertanyakan, Warga Tunggu Kejelasan
Kendati demikian, Krisantus juga menegaskan bahwa pembuat aturan terkait penggunaan barcode bukanlah kebijakannya, namun ia tetap bersikap tegas menolak kebijakan tersebut.
“Yang punya kebijakan itu Pertamina. Kalau saya yang buat aturan, baru bisa di bilang janji. Saya sudah minta ke Pertamina untuk tidak pakai barcode, tapi malah di bilang saya tidak tahu aturan,” ungkap Krisantus dengan nada geram.
Pernyataan keras ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, sekaligus memperlihatkan ketegangan antara kebijakan pemerintah daerah dan mekanisme distribusi BBM nasional yang di kontrol oleh Pertamina.
Masyarakat pun kini berada di tengah dilema: mengikuti sistem yang ada atau mengikuti seruan dari Wakil Gubernur Kalimantan Barat.




