Niat Puasa Ramadan: Bacaan, Waktu, dan Tata Cara yang Perlu Diketahui

gambar ilustrasi puasa ramadhan Foto: Getty Images/Malik
Niat Puasa Ramadan: Bacaan, Waktu, dan Tata Cara yang Perlu Diketahui

Fakta Warga, Surabaya – Niat merupakan salah satu dari dua rukun puasa, selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Secara bahasa, niat berarti al-qashd atau keinginan. Sedangkan secara istilah syar’i, niat didefinisikan sebagai tekad untuk mengerjakan suatu ibadah dengan ikhlas karena Allah, yang letaknya berada di dalam hati.

Niat memiliki dua fungsi utama: pertama, untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, atau membedakan ibadah dengan kebiasaan sehari-hari. Kedua, untuk membedakan tujuan seseorang dalam beribadah, apakah semata-mata karena Allah atau karena mengharapkan pujian manusia.

Bacaan Niat Puasa Ramadan

Berdasarkan kesepakatan ulama, niat berada di dalam hati sehingga tidak wajib di ucapkan. Namun, membaca niat secara lisan dapat membantu memantapkan tekad dalam hati. Berikut ini bacaan niat puasa Ramadan:

Baca Juga: Potensi Perbedaan Awal Puasa Ramadan 2025, Tapi Idul Fitri Dipastikan Sama

  1. Niat Harian
    Bacaan niat puasa harian dalam bahasa Arab:
    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
    “Nawaitu shouma ghodin an adaai fardhi syahri Romadhoona hadzihis-sanati lillahi ta aala.”
    Artinya: “Saya berniat berpuasa pada hari esok untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta ala.”Selain itu, ada juga bacaan niat pendek yang bisa di baca setelah selesai makan sahur:
    وَبِصَوْمِ غَدٍ نَوَيْتُ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ
    “Wa bisawmi ghadinn nawaitu min shahri ramadan.”
    Artinya: “Saya berniat untuk berpuasa esok hari di bulan Ramadan.”
  2. Niat Sebulan Penuh
    Menurut pendapat Imam Maliki dan Ahmad, niat puasa Ramadan dapat di lakukan satu kali untuk sebulan penuh, karena puasa Ramadan merupakan satu kesatuan ibadah. Bacaan niatnya adalah:
    نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
    “Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.”
    Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”

Waktu Membaca Niat

Menurut Mazhab Syafi’i, niat puasa harus di lakukan setiap malam sebelum fajar. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW:
“Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)

Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Hasyiyatul Iqna’ menjelaskan bahwa niat puasa wajib seperti puasa Ramadan, qadha, atau nadzar harus di lakukan di malam hari sebelum terbit fajar.

Tata Cara Puasa Ramadan

Berikut adalah tata cara melaksanakan puasa Ramadan yang perlu diketahui:

  1. Niat Sebelum Fajar
    Niat puasa harus dilakukan dalam hati atau diucapkan sebelum waktu subuh tiba.
  2. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa
    Sejak terbit fajar hingga maghrib, umat Islam wajib menahan diri dari makan, minum, serta perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Beberapa hal yang membatalkan puasa antara lain:
    • Makan dan minum dengan sengaja.
    • Berobat dengan memasukkan benda ke dalam dubur.
    • Muntah dengan sengaja.
    • Berhubungan suami istri.
    • Keluar air mani karena bersentuhan kulit.
    • Haid dan nifas.
    • Gangguan jiwa atau hilang akal.
    • Hilang kesadaran atau mabuk sepanjang hari.
    • Murtad (keluar dari agama Islam).
  3. Memperbanyak Ibadah
    Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, baik wajib maupun sunnah. Beberapa ibadah yang dianjurkan selama Ramadan:
    • Salat Tarawih.
    • Itikaf.
    • Zakat Fitrah.
    • Tadarus Al-Qur’an.
    • Memperbanyak sedekah.
    • Ibadah malam (qiyamul lail).
    • Memperbanyak doa dan dzikir.
  4. Berbuka Puasa Saat Maghrib Tiba
    Ketika waktu maghrib tiba, segeralah berbuka dengan makanan yang halal dan membaca doa berbuka puasa:
    ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
    “Dzahaba zama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.”
    Artinya: “Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah.”

Dengan memahami niat, waktu, dan tata cara puasa Ramadan, diharapkan umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan penuh keikhlasan. Semoga Ramadan tahun ini menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 2025! 🌙🙏

Baca Selengkapnya: Arab Saudi Belum Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2025, Indonesia Gelar Sidang Isbat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *