Aviliani: Pencairan Anggaran Lambat, Kepala Daerah Cari Aman

Aviliani: Pencairan Anggaran Lambat, Kepala Daerah Cari Aman
Aviliani: Pencairan Anggaran Lambat, Kepala Daerah Cari Aman

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai pelemahan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Belakangan ini cukup mengkhawatirkan.

Dia mengatakan untuk mengatasi masalah ini pemerintah harus mengandalkan belanja negara untuk menopang perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja.

Di lansir dari CNBC Indonesia, Aviliani menilai pada masa menjelang transisi pemerintahan belanja negara yang berdampak langsung ke masyarakat sedang berkurang. Misalnya saja untuk proyek infrastruktur yang banyak di rem.

“Dalam kondisi begini, pemerintah seharusnya belanja dalam negerinya lebih di percepat, terutama di pemerintah daerah,” kata Aviliani.

Dia mengatakan saat ini 80% pemerintahan daerah di kepalai oleh penjabat gubernur maupun wali kota dan bupati. Dengan kewenangan yang terbatas, para penjabat ini tak berani menggunakan APBD untuk belanja. Mereka memilih menunggu hingga penjabat definitif di tunjuk seusai Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024.

“Mereka cari aman, ‘sudahlah itu urusan nanti November’, itu kan bahaya,” kata dia.

BACA: Rupiah Melemah, Perekonomian RI Tidak Baik-baik Saja

Aviliani menilai dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini, belanja pemerintah justru menjadi penyelamat untuk memastikan daya beli masyarakat terjaga. Dia menilai cara itu bisa mencegah ekonomi Indonesia memburuk.

“Pengeluaran yang berdampak langsung ke masyarakat dalam jangka pendek diperlukan agar kita tidak masuk jurang krisis. Karena masyarakat punya pendapatan, mereka punya kemampuan beli jadi tidak krisis, karena dengan kondisi rupiah seperti sekarang agak membahayakan,” katanya.

Aviliani menegaskan belanja pemerintah pusat melalui APBN juga di perlukan. Dia mengatakan bukan saat yang tepat untuk pemerintah membanggakan besarnya Saldo Anggaran Lebih (SAL).

“Belanja pemerintah harus didorong untuk bisa di rasakan langsung ke masyarakat,” katanya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *