Berita  

Iran Luncurkan Rudal Sejjil ke Israel, IRGC: Gerbang Neraka Telah Terbuka

"Garda Revolusi menggunakan rudal Sejjil yang sangat berat dalam gelombang ke-12 Operasi True Promise 3, untuk menargetkan sejumlah lokasi di wilayah pendudukan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
Angkatan bersenjata Iran akan menargetkan "jantung" Israel jika negara Yahudi itu mengambil "langkah sekecil apa pun" terhadapnya, Presiden Iran Ibrahim Raisi memperingatkan Yerusalem dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Senin.

FAKTAWARGA – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengonfirmasi peluncuran rudal balistik Sejjil dalam serangan ke-12 terhadap Israel pada Rabu (18/6). Peluncuran ini merupakan pertama kalinya rudal Sejjil ultra-berat di gunakan dalam serangan langsung ke wilayah yang diklaim oleh rezim Zionis.

“Pada gelombang ke-12 Operasi True Promise 3, IRGC menyatakan telah menembakkan rudal Sejjil ke wilayah pendudukan.” tulis IRGC dalam pernyataan resminya.

Mereka menyebut bahwa ini bukan sekadar serangan biasa, melainkan awal dari terbukanya “gerbang neraka” bagi Israel.

IRGC menegaskan bahwa serangan akan terus berlangsung dan menargetkan berbagai lokasi secara intensif dan berkelanjutan. Mereka menyatakan bahwa udara di atas wilayah Israel kini telah menjadi ruang terbuka bagi rudal dan drone milik Iran.

Baca juga: Presiden Prabowo Menetapkan 4 Pulau Milik Aceh

“Kalian tidak akan punya waktu menikmati udara bebas. Suara sirene akan terus menggema, siang dan malam,” ancam IRGC dalam pesan terbukanya.

“Hidup di bunker akan menjadi pilihan satu-satunya antara kematian perlahan atau pelarian cepat demi bertahan hidup,” tambahnya.

Media Israel, termasuk Army Radio, melaporkan delapan rudal Iran diluncurkan ke wilayah Tel Aviv dan sekitarnya. Sirene peringatan terdengar di berbagai wilayah, termasuk Hasharon dan sejumlah permukiman di Tepi Barat. Namun, militer Israel mengklaim berhasil mencegat seluruh rudal tersebut sebelum mencapai sasaran.

Angkatan Udara Israel mengklaim berhasil menembak jatuh sembilan drone Iran di wilayah utara sejak pagi. Ancaman yang meningkat mendorong otoritas Israel mengeluarkan peringatan agar warga segera berlindung dan tetap di tempat aman.

Merespons situasi yang memanas, Kepala Sensor Militer Israel, Brigjen Kobi Mandelblit, menandatangani aturan darurat baru untuk memperketat kontrol informasi. Aturan ini, berdasarkan Peraturan Pertahanan Darurat 1945. Melarang semua publikasi termasuk di media sosial yang dinilai membahayakan keamanan, merusak moral, atau menguntungkan musuh.

Langkah penyensoran ini adalah yang pertama sejak 1988 dan di lakukan seiring banyaknya laporan yang menyebutkan lokasi serangan dan korban tanpa izin lembaga sensor sebelumnya. Media dan warga kini dapat di tuntut jika menyebarkan informasi sensitif tanpa persetujuan resmi.

Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak 13 Juni lalu, ketika Israel, di dukung Amerika Serikat, melancarkan serangan besar ke sejumlah situs strategis Iran, termasuk fasilitas nuklir dan markas militer. Serangan itu menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari seribu lainnya.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangkaian serangan balik menggunakan rudal balistik dan drone, yang hingga kini menewaskan lebih dari 30 warga Israel dan menyebabkan ratusan korban luka, sebagaimana di laporkan oleh Palestine Chronicle, Kamis (19/6).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *