FAKTA WARGA, Mempawah – Bujang Mus, 67 tahun, seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Singkawang, di temukan meninggal dunia di pondok keramba tepian Sungai Mempawah.
Jenazahnya di temukan dalam posisi terlentang di teras pondok keramba, Jalan Bawal 2 RT.12/RW.10, Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, pada Jumat (7/2/2025) pukul 08.00 WIB.
Penemuan jenazah ini bermula ketika Kamaruddin, warga pemilik keramba di dekat pondok Bujang Mus, bersama Salimi, keluarga almarhum, datang menjenguk menggunakan sampan. Mereka tidak menemukan Bujang Mus di pondoknya, sehingga Kamaruddin memeriksa pondok keramba miliknya yang berjarak 15 meter. Di sana, Bujang Mus di temukan telah meninggal dunia.
BACA JUGA: Maimunah, Anggota DPRD Kubu Raya Kunjungi Masyarakat dan Berikan Bantuan Sembako
Warga Segera Melaporkan Kejadian Ini
Kamaruddin segera melaporkan kejadian ini kepada keluarga dan Polres Mempawah. Namun, akses menuju lokasi kejadian sangat sulit dan rusak, sehingga polisi meminta bantuan speedboat dari BPBD Mempawah untuk mengevakuasi jenazah. Sekitar pukul 09.00 WIB, jenazah berhasil di bawa ke RSUD dr. Rubini Mempawah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil visum oleh Unit Identifikasi Satuan Reskrim Polres Mempawah, Bujang Mus tercatat sebagai warga Jalan Manggis No. 27, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang.
BACA JUGA: Siswa SMKN 1 Pontianak Gelar Unjuk Rasa Tuntut Pertanggungjawaban Kelalaian Input Data SNBP
Dr. Agustina dari RSUD dr. Rubini Mempawah memperkirakan Bujang Mus meninggal dunia sekitar 3-4 jam sebelum di temukan. Tidak di temukan tanda-tanda kekerasan fisik, baik oleh benda tumpul maupun tajam, sehingga di duga kematiannya murni akibat kelelahan fisik.
Salimi, perwakilan keluarga, menerima bahwa kematian Bujang Mus adalah musibah. Menurut penuturannya, Bujang Mus adalah pensiunan ASN yang tidak menikah dan memilih hidup sendiri setelah pensiun. Meskipun di ajak tinggal bersama keluarga, ia lebih memilih membangun pondok kecil di tepi sungai setelah rumah lamanya roboh.
Kamaruddin, tetangga Bujang Mus, menceritakan bahwa almarhum sering membantu memberi makan ikan di keramba miliknya. “Bujang Mus sering datang ke keramba saya dan membantu memberi makan ikan,” ujarnya.
Kematian Bujang Mus menjadi duka bagi keluarga dan warga sekitar. Pihak keluarga telah menerima keputusan visum dan mempersiapkan proses pemakaman. Kejadian ini juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap lansia yang hidup sendiri, terutama di daerah terpencil.
(JY)




