RUU Perampasan Aset Mandek, Pengamat Ragukan Komitmen DPR

Faktawarga.com – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyatakan keraguannya terhadap keseriusan DPR dalam membahas Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset (RUU PA).

Menurutnya, jika benar ada niat politik, seharusnya pembahasan RUU ini sudah di mulai sejak Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dukungan secara terbuka. Namun hingga kini, belum terlihat tindak lanjut konkret di parlemen.

Dedi menilai, dengan dominasi kekuatan Presiden di DPR, seharusnya tidak sulit mendorong pembahasan RUU tersebut.

Sayangnya, dia melihat respons partai-partai di parlemen justru cenderung pasif, bahkan terkesan menghindar dari isu ini.

“Partai-partai yang punya wakil di DPR seolah enggan menanggapi serius pembahasan soal perampasan aset, bahkan ada yang terkesan menghalangi,” ujar Dedi kepada Bisnis pada Jumat (2/5/2025).

Ia pun mengungkapkan kekhawatiran bahwa pernyataan Prabowo pada peringatan Hari Buruh hanya bersifat simbolik tanpa komitmen nyata.

Baca Juga: Prabowo: Anggaran Pendidikan Besar, Tapi Banyak Sekolah Masih Rusak

Hal ini, menurutnya, di perkuat dengan keraguan sebelumnya terhadap sikap Prabowo yang terkesan simpatik kepada keluarga koruptor.

Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno menyebut bahwa pernyataan Prabowo seharusnya bisa menjadi dasar kuat untuk segera membahas RUU tersebut di DPR, apalagi mayoritas kekuatan politik berada di belakang presiden.

Ia mempertanyakan mengapa pembahasan tidak juga di prioritaskan.Senada dengan itu, Siti Zuhro dari BRIN melihat dukungan eksplisit Prabowo terhadap RUU ini sebagai sinyal kuat yang perlu di tindaklanjuti.

Dengan sistem presidensial yang di anut Indonesia, sikap presiden seharusnya bisa menjadi arah kebijakan politik nasional.

Sebelumnya, saat peringatan Hari Buruh di Monas, Jakarta (1/5), Presiden Prabowo secara tegas menyatakan dukungannya terhadap RUU Perampasan Aset.

Ia menyebut pentingnya upaya hukum untuk mengembalikan aset hasil korupsi. “Sudah nyolong, kok tidak mau kembalikan. Saya rampas saja!” kata Prabowo, yang di sambut sorakan ribuan buruh yang hadir.

Namun, ia juga menyayangkan adanya aksi demonstrasi yang justru mendukung para koruptor. Menurutnya, hal ini menjadi ironi besar dalam upaya pemberantasan korupsi di negeri ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *