Fakta Warga – Dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen memperingatkan bahaya serius yang mengintai dari kebiasaan merebus mi instan bersama bungkus plastiknya. Selain karena mi instan sendiri bukanlah makanan sehat akibat kandungan natrium dan lemaknya yang tinggi, plastik kemasan yang terkena panas dapat membahayakan kesehatan.
“Plastik kemasan bukan wadah tahan panas, apalagi buat wadah makanan,” ujar Tan kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2025). Ia menjelaskan bahwa plastik kemasan mi instan mengandung zat kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) yang dapat bercampur dengan mi saat di rebus. Zat ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan jika masuk ke dalam tubuh.
Selain BPA, plastik juga mengandung ftalat yang d ikenal sebagai zat kimia berbahaya. Menurut Tan, paparan zat ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap kanker dan mengganggu sistem hormon dalam tubuh. “Bahan kimia berbahaya dalam plastik dapat larut ke dalam makanan, terutama pada suhu tinggi,” tambahnya.
Peneliti dari Pusat Riset Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Joddy Arya Laksmono, juga mengungkapkan bahaya serupa. Ia menjelaskan bahwa plastik kemasan makanan terdiri dari berbagai senyawa kimia dengan karakteristik dan tingkat keamanan yang berbeda-beda. Paparan panas dari proses perebusan dapat menyebabkan pelepasan zat berbahaya ke dalam makanan atau minuman.
“Zat kimia dari plastik dapat merusak organ vital seperti hati dan ginjal, serta melemahkan sistem imun,” kata Joddy. Paparan dalam jangka panjang dan berulang dapat memperparah risiko ini. Selain itu, bahan kimia seperti BPA memiliki struktur mirip hormon estrogen, yang berpotensi mengganggu sistem endokrin. Sementara itu, ftalat di kenal sebagai di sruptor hormon yang dapat memengaruhi fungsi reproduksi dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Risiko Mikroplastik
Lebih jauh, Joddy juga menyoroti risiko mikroplastik yang di hasilkan dari degradasi plastik akibat suhu tinggi. Mikroplastik ini dapat tertelan, menumpuk di dalam tubuh, dan berpotensi merusak organ vital dalam jangka panjang. Dampak ini bahkan bisa memengaruhi perkembangan saraf pada bayi dan anak-anak.
Dengan berbagai risiko tersebut, masyarakat di imbau untuk tidak merebus mi instan bersama bungkus plastiknya. Kesadaran terhadap bahaya bahan kimia dari kemasan plastik sangat penting untuk mencegah gangguan kesehatan yang serius di masa depan.
Baca Selengkapnya: Menag Nasaruddin Umar Lobi Arab Saudi: Usulan Fokus pada Kesehatan, Bukan Batasan Usia Haji




