Fakta Warga, Jakarta – Harga bawang putih di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, masih bertahan di level tinggi mencapai Rp60.000 per kilogram (kg) pada Rabu (23/4/2025). Angka ini jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp38.000-Rp40.000/kg, dengan disparitas harga mencapai 47,57% di beberapa wilayah.
Fakta di Lapangan:
- Harga Pasar:
- Bawang putih bonggol: Rp60.000/kg
- Bawang merah: Rp55.000/kg
- Harga Acuan:
- Bawang putih: Rp38.000/kg (wilayah normal), Rp40.000/kg (3TP)
- Bawang merah: Rp36.500-Rp41.500/kg
Analisis Penyebab:
- Ketergantungan Impor: 90% kebutuhan nasional masih bergantung pada impor, terutama dari Tiongkok
- Faktor Musiman: Kenaikan harga telah berlangsung sejak sebelum Lebaran 2025
- Gangguan Pasokan: Potensi manipulasi harga di negara eksportir
Respons Stakeholder:
- Pedagang:
- “Harga sudah tinggi sejak sebelum Lebaran dan terus bertahan” (Jali, Pedagang Pasar Rumput)
- “Bawang putih sulit turun karena semuanya impor” (Dedi, Pedagang Bawang)
- Ombudsman RI:
- Peringatan krisis seperti tahun 2017 ketika harga mencapai Rp60.000/kg
- Rekomendasi cadangan nasional 80.000-100.000 ton
- “Pemerintah harus memiliki buffer stock untuk 1-2 bulan” (Yeka Hendra Fatika)
Data Nasional:
- Rata-rata harga nasional: Rp44.773/kg (Bapanas)
- Disparitas harga:
- Nasional: 11,93% di atas HAP
- Maluku Utara: 47,57% di atas HAP (Rp59.028/kg)
Rekomendasi Solusi:
- Segera membangun cadangan nasional
- Meningkatkan produksi lokal melalui:
- Penyediaan bibit unggul
- Pendampingan petani
- Penguatan sistem monitoring harga
- Diversifikasi negara importir
Proyeksi:
- Harga diperkirakan tetap tinggi hingga panen raya Juli-Agustus
- Potensi penurunan terbatas mengingat ketergantungan impor
Dampak ke Konsumen:
- Kenaikan harga makanan olahan berbasis bawang
- Penyesuaian belanja rumah tangga
- Keluhan pelaku UMKM kuliner
baca juga: Jakarta Hadapi Ancaman Potensi Tenggelam: Mangrove Jadi Solusi




