Berita  

Hercules Pimpinan GRIB Jaya Minta Maaf ke Purnawirawan TNI

Rosario de Marshall alias Hercules, telah memeluk Islam atau menjadi seorang mualaf sejak 1990 lalu. (Foto by: ANTARA /MUHAMMAD ADIMAJA)
Hercules Pimpinan Ormas GRIB Jaya Minta Maaf ke Purnawirawan TNI

Fakta Warga, Jakarta, 17 Mei 2025 – Rosario de Marshal alias Hercules, pendiri ormas GRIB Jaya, secara terbuka meminta maaf kepada sejumlah purnawirawan TNI setelah sebelumnya terlibat perseteruan melalui media. Permintaan maaf ini di sampaikan saat Hercules menerima panggilan video langsung dari Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, di tengah wawancaranya dengan program Kontroversi Metro TV.

Awal Mula Kontroversi

Perseteruan Hercules dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Letjen (Purn) Sutiyoso memanas setelah ormas GRIB Jaya menolak tuntutan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang di usung Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Hercules sebelumnya menyebut Sutiyoso sebagai “orang tua yang sudah bau tanah”, sementara Gatot menuding GRIB Jaya terlibat praktik premanisme.

baca juga: Premanisme Ormas Rugikan Industri, Apindo Minta Pemerintah Bertindak Tegas

Ketegangan ini menarik perhatian pemerintah. Presiden Prabowo Subianto di sebut telah memerintahkan Kementerian Dalam Negeri untuk menertibkan ormas-ormas yang di nilai meresahkan masyarakat. Dalam koordinasi dengan Kapolri dan Jaksa Agung, Prabowo berencana membentuk Satgas Antipremanisme guna menindak kelompok yang mengganggu ketertiban.

Momen Permintaan Maaf

Saat sedang di wawancarai Metro TV, Hercules tiba-tiba mendapat panggilan video dari Dudung Abdurachman. Dalam percakapan yang terekam itu, Dudung – yang berbicara dalam bahasa Tetun – menyampaikan instruksi Presiden sekaligus meminta Hercules meminta maaf secara resmi.

“Minta maaf atas ucapan yang salah pada bapak-bapak purnawirawan, jenderal, aku minta maaf sebesar-besarnya,” ujar Hercules seperti di kutip dari tayangan YouTube Metro TV. Dudung kemudian menegaskan bahwa permintaan maaf ini mencakup Gatot Nurmantyo, Yayat Sudrajat, dan seluruh jenderal dalam Keluarga Besar TNI (KBT).

Dukungan untuk Kebijakan Pemerintah

Razman Arif Nasution, Ketua Bidang Komunikasi Publik GRIB Jaya, membenarkan insiden ini sekaligus menegaskan dukungan ormasnya terhadap Satgas Antipremanisme. “Untuk Satgas Antipremanisme, 100 persen kami dukung,” kata Razman saat di konfirmasi Tempo.

baca lagi: Airlangga Menanggapi Soal Hadi Poernomo sebagai Penasihat Khusus Presiden

Pernyataan ini sejalan dengan arahan Hercules yang ingin membersihkan citra ormasnya dari stigma premanisme. GRIB Jaya sendiri di kenal aktif mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilkada Jakarta 2024.

Respons dari Istana

Mensesneg Prasetyo Hadi menyambut baik permintaan maaf ini sebagai langkah rekonsiliasi. “Presiden ingin semua pihak fokus pada pembangunan, bukan konflik yang tidak produktif,” ujarnya di Kompleks Istana.

Dengan permintaan maaf ini, di harapkan ketegangan antara ormas dan kalangan purnawirawan dapat mereda. Namun, pengamat politik masih mempertanyakan konsistensi GRIB Jaya dalam mendukung program pemerintah, terutama terkait penertiban ormas.

(Laporan ini dikembangkan berdasarkan konfirmasi ke berbagai pihak dan tayangan Metro TV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *