Fakta Warga – Di tengah maraknya kasus keracunan siswa penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah, muncul usulan agar program ini dialihkan menjadi bantuan uang tunai kepada orang tua murid.
Prasetyo, pejabat terkait program MBG, menegaskan pemerintah siap menampung seluruh catatan dan masukan untuk memperbaiki pelaksanaan.
“Kalau nanti ada catatan ya kita akui dan kita perbaiki,” ujarnya.
Usulan pemberian uang tunai pertama kali disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP, Charles Honoris. Ia menyoroti lemahnya standar operasional prosedur (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang membuat risiko keracunan makanan semakin tinggi.
BACA JUGA: KSP Akan Kaji Kebijakan Impor BBM Satu Pintu, Fokus pada Identifikasi Blind Spot
Menurutnya, rata-rata bahan baku menu MBG dipersiapkan sejak pukul 23.00 malam sebelum distribusi, dimasak pukul 04.00, dibungkus pukul 07.00, dan baru disajikan pukul 11.00–12.00 WIB. Proses panjang ini meningkatkan peluang makanan terkontaminasi bakteri.
Charles pun mengusulkan agar BGN (Badan Gizi Nasional) mencoba pola baru dalam penyediaan makan bergizi gratis. Salah satunya dengan memberikan uang tunai kepada orang tua siswa agar mereka dapat menyiapkan makanan bergizi untuk anak masing-masing.
“Bahkan opsi memberikan uang kepada orang tua murid misalnya. Sehingga orang tua murid bisa menyediakan makanan sendiri untuk anak-anaknya,” kata Charles kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).




