Khutbah Idul Adha: Meneladani Keteguhan Iman Nabi Ibrahim dalam Kehidupan Modern

Ilustrasi Foto by: NOJ/KLo
Khutbah Idul Adha: Meneladani Keteguhan Iman Nabi Ibrahim dalam Kehidupan Modern

Fakta Warga, – Hari Raya Idul Adha tidak hanya sekadar perayaan berkurban, tetapi juga momentum untuk meneladani keteguhan iman Nabi Ibrahim AS dan kesabaran Nabi Ismail AS. Khutbah Idul Adha kali ini mengangkat tema “Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dalam Diri Manusia”, mengajak umat Islam merefleksikan makna pengorbanan sejati: menundukkan ego dan mencintai Allah di atas segalanya.

Ujian Iman yang Melahirkan Teladan Abadi

Kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah bukan sekadar ujian, tetapi pelajaran tentang kepatuhan total. Saat perintah itu datang, Nabi Ibrahim tidak ragu, sementara Nabi Ismail menerimanya dengan ikhlas.

“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang d iperintahkan Allah kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” (QS Ash-Shaffat: 102).

Kisah ini mengajarkan bahwa ketika keimanan di uji, yang harus di korbankan pertama kali adalah keinginan pribadi, bukan nilai-nilai ketuhanan.

Pelajaran dari Pengorbanan: Ridha dan Pasrah pada Takdir

Ketika Nabi Ibrahim sudah siap menyembelih Ismail, Allah menggantikannya dengan seekor domba. Ini menunjukkan bahwa pengorbanan sejati bukan tentang darah dan daging, tetapi tentang kerelaan hati.

Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Syarawi dalam Tafsir wa Khawathirul Umam menjelaskan:
“Jika ketetapan Allah datang, jangan gelisah, marah, atau memberontak. Bersabarlah, niscaya ujian itu akan d iangkat.”

Inilah esensi Idul Adha: melepaskan keterikatan duniawi dan memprioritaskan ketaatan kepada Allah.

Implementasi dalam Kehidupan Modern

Di era serba materialistik, keteladanan Nabi Ibrahim relevan dalam bentuk:

  1. Mengorbankan Keserakahan – Berbagi rezeki melalui kurban dan sedekah.
  2. Mengalahkan Ego – Menjauhi sifat sombong, dengki, dan tamak.
  3. Konsistensi Iman – Tetap taat meski godaan dunia kuat.

Penutup & Doa

Mari jadikan Idul Adha sebagai momentum “menyembelih” sifat-sifat buruk dan menggantinya dengan ketakwaan. Semoga ibadah kurban dan shalat Id kita di terima, serta keteladanan Nabi Ibrahim menginspirasi kehidupan sehari-hari.

“Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya. Semoga rahmat dan berkah tercurah pada Nabi Muhammad, keluarga, dan seluruh umatnya. Amin.”

Naskah khutbah lengkap dapat d iunduh dalam format PDF melalui tautan berikut: [Download Khutbah Idul Adha 2025].

(Oleh: Ustadz Sunnatullah, Pengajar Ponpes Al-Hikmah Darussalam & Awardee Beasiswa Kemenag-LPDP Maroko)

baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 2025 Jatuh pada 6 Juni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *