Fakta Warga, Jakarta, 15 Mei 2025 – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersiap menggelar Pemilu Raya untuk memilih ketua umum baru, Politik mengakhiri kepemimpinan Kaesang Pangarep yang belum genap dua tahun. Kilas balik ini menelusuri perjalanan politik Kaesang putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) yang fenomenal.
Awal Mula yang Spektakuler
Kaesang resmi menjadi kader PSI pada 23 September 2023 melalui penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) oleh Ketua Umum saat itu, Giring Ganesha, di kediaman Jokowi di Solo. Dua hari kemudian, dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI, Kaesang secara mengejutkan ditetapkan sebagai ketua umum periode 2023-2028, sementara Giring beralih ke Dewan Pembina.
“Privilege selalu ada, sudah gitu aja,” akui Kaesang saat ditanya keuntungan sebagai anak presiden. Meski begitu, ia berjanji membawa PSI lolos ke DPR pada Pemilu 2024 – target yang akhirnya gagal tercapai.
baca juga: Jokowi Pertimbangkan Maju Jadi Ketum PSI, tapi Tak Ingin Kalah
Sistem Pemilihan Baru yang Demokratis
Berbeda dengan proses pengangkatan Kaesang yang cepat, PSI kini menerapkan sistem lebih terbuka:
- Pendaftaran calon: 13-31 Mei 2025
- Kampanye: 19 Juni-11 Juli 2025
- Pemilihan e-voting: 12-19 Juli 2025
- Pengumuman pemenang: 19 Juli 2025 di Solo
Seluruh kader pemegang KTA berhak memilih melalui sistem one man one vote. Mekanisme ini menjadi tantangan bagi Jokowi yang d isebut-sebut ingin maju, sebagaimana di kutip dari pernyataannya: “Yang sulit di situ (sistem e-voting). Seluruh anggota di beri hak untuk memilih.”
BACA JUGA: Meme Jokowi Prabowo, PDIP Minta Pemerintah Belajar Makna Demokrasi
Warisan Kaesang dan Tantangan ke Depan
Selama memimpin, Kaesang membawa PSI sebagai:
✔ Partai dengan citra anak muda progresif
✔ Pengguna media sosial paling aktif di antara parpol
✔ Pelopor kampanye digital kreatif
Namun, kegagalan lolos ambang batas parlemen 4% pada Pemilu 2024 menjadi catatan penting bagi calon penerusnya. Pemilu Raya kali ini akan menentukan apakah PSI tetap mempertahankan garis politik Kaesang atau mengambil arah baru.
(Artikel ini merangkum laporan Kompas.com dan perkembangan terbaru dari DPP PSI)




