Mantan Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Muyadi memastikan siap maju Calon Walikota Pontianak Ia berjanji, jika mendapat amanah masyarakat memimpin Kota Pontianak, maka akan membangun kota ini lebih baik.
Di lansir dari Inside Pontinak, Muyadi mengklaim, niatnya maju di Pilwako Pontianak 2024, bukan karena ambisi pribadi mengejar kekuasaan.
Tapi karena adanya permintaan dan dorongan kuat oleh masyarakat arus bawah, yang mendambakan pemerataan pembangunan.
“Saya ingin memberikan kontribusi yang bisa saya berikan untuk kemajuan Kota Pontianak,” kata Muyadi, Minggu (21/7/2024).
Sejauh ini, Muyadi berpotensi di usung Golkar. Sebab, ia kini sudah resmi menjadi politisi dan ber-KTA kader Partai Beringin.
Ia pun mengaskan terus intens berkomunikasi dengan berbagai partai untuk membangun koalisi menuju pendaftaran ke KPU Agustus mendatang.
“Yang jelas kita terus berkomunikasi dengan berbagai partai seperti Partai Golkar, dan PKB dan sejumlah partai lain,” ujarnya.
Lantas, siapa sosok calon wakil yang akan mendampingi Muyadi?
Adik Sutarmidji ini menyebut, sudah ada beberapa tokoh yang kini tengah di godog oleh tim untuk di pasangkan dengannya.
Menurutnya, para kandidat calon wakilnya itu berasal dari berbagai kalangan. Ada pengusaha, birokrat, hingga politisi.
“Nanti dalam waktu dekat akan kita dekelerasikan siapa wakil saya termasuk partai politik pengusung kita di Pilwako Pontianak,” ucapnya.
Yang jelas, Muyadi menegaskan, sosok wakilnya nanti harus bisa berkolaborasi, dan punya visi yang sama dalam membangun Kota Pontianak ke depan.
Niat Mengabdi Membangun Kota ini Agar Lebih Maju
Muyadi menegaskan, ketertarikannya maju Calon Walikota Pontianak, tak lain ingin mengabdi membangun kota ini agar lebih maju.
Dia meyakini, sangat mampu melakukannya. Karena pengalamannya menjadi Sekda, tahu betul persoalan yang di hadapi Kota Pontianak saat ini.
Misalnya, soal ketimpangan sosial ekonomi masyarakat Kota Pontianak. Angka kemiskinan masih tinggi. Sehingga, program pengentasannya harus benar-benar tepat sasaran.
“Penanganan kemiskinan di Kota Pontianak harus serius. Tak bisa setengah hati,” katanya.
“Tak bisa kita menagani kemiskinan setengah hati atau lip service, karena orang miskin perlu kepastian,” lanjutnya.
Kepastian pengentasan kemiskinan yang di maksud adalah pemerintah hadir memberikan kehidupan sosial ekonomi yang terjamin.
Pemenuhan akses pendidikan kepada anak hingga perguruan tinggi, dan kepastian mendapat pelayanan kesehatan yang baik harus di berikan.
“Dan faktanya saat ini di lapangan, masih banyak warga yang tinggal di kawasan kumuh. Adapula anak yang kurang beruntung dan belum mendapat pelayanan pendidikan yang optimal,” ucapnya.
Karena itu, menurutnya, pemimpin Kota Pontianak ke depan harus menyatu dengan masyarakat. Sehingga tahu betul apa kesulitan yang di hadapi akar rumput.
“Tak bisa hanya mengandalkan OPD. Apalagi turun saat sudah perlu masyarakat,” katanya.
Sejak menjabat Sekda Kota Pontianak, Muyadi mengklaim kerap blusukan. Bertemu masyarakat di pasar jadi rutinitasnya.
Sehingga bisa melihat langsung geliat ekonomi, dan memantau setiap pekan pergerakan harga sembako di pasar-pasar tradisional.
“Di pasar, saya bisa lihat masyarakat saya mampu ndak beli telur lima butir? Saya juga harus tahu kenapa dia hanya beli telur satu, anaknya berapa? Dan, ini di contohkan khalifah-khalifah,” tuturnya.
Selain itu, Muyadi juga menyoroti pemenuhan fasilitas kesehatan di rumah sakit pemerintah Kota Pontianak yang belum maksimal.
BACA JUGA: Cegah Karhutla, PJ Walikota Pontianak Pinta Warga Tidak Bakar Lahan dan Bakar Sampah
Ia menegaskan, walau Kota Pontianak memiliki sejumlah rumah sakit swasta, tapi fasilitas di rumah sakit pemerintah harus di lengkapi dengan baik.
Selanjutnya, dalam pengelolaan sumber daya yang ada, Muyadi juga melihat belum optimal. Misalnya pengelolaan wisata Sungai Kapuas, belum memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah.
Baginya, potensi wisata Sungai Kapuas sangat memungkinkan bisa memberikan pemasukan PAD yang besar, asal di kemas menarik.
“Selama inikan hanya sebatas menikmati jalan lewat waterpront di tepi Sungai Kapuas. Tapi apakah itu tidak membosankan? Kalau ada aktivitas yang lain selain jalan di waterpront tentu lebih baik,” katanya.
Di samping itu, dia juga melihat perlunya penataan pusat kuliner di Kota Pontianak seperti kota-kota besar di Indonesia.
Ia memandang, selama ini, pusat kuliner hanya sebatas tempat oleh-oleh saja, dan tidak ada pemetaan tempat kuliner secara khusus.
“Pemetaan ini ke depan harus di lakukan. Sehingga masyarakat pengen menjajaki kuliner khas Pontianak, dia tahu menuju ke mana,” ucapnya.
Dan terkahir, Muyadi melihat pembangunan di Kota Pontianak belum merata. Ada daerah yang pembangunannya baik. Ada juga satu daerah yang kurang mendapat perhatian.
Ia optimis, jika di beri kesempatan memimpin Kota Pontianak, maka persoalan-persoalan ketimpangan sosial dan ekonomi akan di beresakan. Sehingga kota ini bisa lebih maju.
“Masalah yang lain kita terus melihat mana yang kurang dan memang harus di jadikan skala prioritas penanganan yang esensial,” imbuhnya.
Muyadi memastikan, bakal total mengabdikan diri untuk rakyat Kota Pontianak, jika di beri mandat jadi wali kota. Prioritasnya hanya untuk melayani masyarakat.
Ia juga berkomiten tidak berambisi mempertahankan jabatan. Apalagi, punya keinginan menjabat dua periode sebagai wali kota.
“Saya akan total mendharmabaktikan diri saya untuk rakyat Kota Pontianak. Saya tidak mau jadi wali kota dua periode, cukup satu kali, supaya kerjanya serius,” pungkasnya.




