Sidang Etik Polisi Tembak Siswa Semarang: Keputusan PTDH Aipda Robig Menanti

Kasus penembakan seorang siswa SMK oleh anggota kepolisian, Aipda Robig Zaenudin, di Semarang pada Desember 2024, kini tengah dalam pemeriksaan sidang etik yang dapat berujung pada pemberhentian tidak hormat (PTDH) terhadap pelaku. Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil sidang yang di mulai pada Senin (9/12/2024), yang akan menentukan nasib Robig di institusi kepolisian.

Proses Sidang Etik Dimulai: Aipda Robig Diancam Pemberhentian Tidak Hormat

Sandi menegaskan bahwa sidang etik ini bertujuan untuk menggali fakta-fakta terkait peristiwa tersebut. Fakta-fakta ini, lanjutnya, akan menjadi dasar bagi Majelis Komisi Kode Etik Polri untuk memutuskan apakah Robig layak di berhentikan atau tidak dari kepolisian. Sandi berharap semua pihak dapat menunggu proses hukum yang berlaku, tanpa terburu-buru menghakimi.

Peristiwa penembakan ini terjadi setelah adanya kericuhan antara dua kelompok siswa yang hendak terlibat dalam tawuran. Dalam rekaman CCTV yang beredar, Aipda Robig terlihat melepaskan empat tembakan, yang berujung pada tewasnya siswa Gamma dan melukai dua lainnya. Kejadian ini memicu kecaman dari berbagai kalangan, yang mempertanyakan penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat.

Setelah insiden tersebut, Aipda Robig menjalani sidang etik di Mapolda Jawa Tengah pada 9 Desember 2024, yang di pimpin oleh Bidang Propam Polda Jawa Tengah. Sidang ini di hadiri oleh sejumlah pejabat tinggi kepolisian yang berfokus pada pelanggaran kode etik dan tindakan yang di ambil oleh Robig. Dalam proses persidangan, akan di ungkapkan lebih lanjut apakah tindakan Robig dalam insiden tersebut melanggar aturan yang berlaku dalam kepolisian.

Sebagai langkah tindak lanjut, Polri berkomitmen untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap tindakan anggota kepolisian dalam kasus ini. Hal ini menjadi penting untuk memastikan kepercayaan publik terhadap aparat keamanan, serta sebagai bentuk akuntabilitas terhadap tindakan yang bisa merugikan masyarakat. Masyarakat, terutama keluarga korban, juga menunggu kejelasan hukum yang akan menuntaskan kasus ini.

Fakta Kasus Penembakan di Semarang: Tindakan Polisi yang Menewaskan Siswa

Ke depannya, kasus ini di harapkan menjadi bahan evaluasi bagi Polri untuk memperbaiki prosedur penggunaan kekuatan dalam tugas kepolisian, guna mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. Penanganan kasus ini juga menjadi ujian bagi kredibilitas Polri dalam menegakkan keadilan. baik bagi anggota yang melanggar maupun korban yang di rugikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *