Fakta Warga, Pontianak – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat menggelar Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub). Sebagai bagian dari agenda pergantian kepengurusan untuk periode 2025–2030. Acara yang digelar pada Selasa (29/7) ini menjadi momen penting dalam menentukan arah kebijakan dan kepemimpinan Kadin Kalbar ke depan.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, menekankan pentingnya peran strategis dunia usaha dalam mendukung pembangunan daerah. Khususnya dalam pemanfaatan potensi sumber daya alam yang melimpah.
“Kekayaan alam Kalbar luar biasa. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kekayaan itu benar-benar bisa di rasakan manfaatnya oleh masyarakat. Peran pelaku usaha sangat krusial dalam hal ini,” tegas Krisantus.
Ia berharap Kadin Kalbar ke depan di pimpin oleh sosok-sosok yang tidak hanya kompeten. Tetapi juga mampu bersinergi dengan pemerintah daerah, mengelola potensi daerah secara tepat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Ketua Panitia Musprovlub, Junaidi, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Kadin dari seluruh kabupaten/kota se-Kalbar yang masih aktif di periode 2020–2025. Ia menegaskan bahwa calon ketua umum yang akan terpilih harus berdomisili di Kalbar dan memiliki KTP daerah setempat.
“Kita ingin ketua Kadin berasal dari putra daerah, benar-benar pengusaha asli Kalbar. Tidak ada tempat bagi calon dari luar,” ujarnya.
Baca Juga: BMKG: 143 Titik Panas di Kalimantan, Waspada Karhutla
Hingga malam sebelum pelaksanaan, dua nama telah resmi mendaftar sebagai calon ketua umum, yakni H.M. Saleh Galing dan Kolonel (Purn.) Rolando.
Sementara itu, Ketua Kadin Kalbar periode 2020–2025, Muhammad Rifal, berharap agar musyawarah ini dapat menghasilkan keputusan secara mufakat atau aklamasi, demi menjaga soliditas organisasi.
“Kadin harus tetap utuh, berintegritas, dan di pimpin oleh figur yang memahami kondisi Kalbar, bukan orang dari luar,” katanya.
Rifal juga menyoroti pentingnya peran Kadin dalam menjembatani dunia usaha dengan pemerintah, khususnya terkait isu strategis seperti pengelolaan tambang, perdagangan lintas batas, dan pemberdayaan ekonomi di wilayah perbatasan.
“Kita punya lima pos perbatasan. Jangan sampai hanya jadi penonton. Pengusaha lokal harus jadi pemain utama, bukan kalah dari luar,” tegasnya.
Musprovlub Kadin Kalbar ini berlangsung di Hotel Mercure Pontianak dan dijadwalkan berlanjut dengan pemilihan ketua dan susunan pengurus baru untuk periode 2025–2030.




